Kesehatan, - Setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik dan bermanfaat untuk buah hatinya.
Mengingat bahwa ASI memberikan banyak manfaat berlimpah baik bagi Ibu maupun bayi, maka memberikan ASI dalam tahun-tahun pertama kehidupan si kecil menjadi suatu komitmen penting bagi orangtua.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI sejak dini (inisiasi menyusui dini) dimulai dalam 1 jam pertama setelah kelahiran dan diteruskan secara eksklusif sampai bayi berusia 4 bulan.
Makanan pendamping ASI dapat mulai dapat diberikan ketika anak berusia 4-6 bulan dan mulai mantap diberikan mulai usia 6 bulan.
Pemberian ASI direkomendasikan untuk terus diberikan sampai usia 2 tahun.
Sayangnya, tidak banyak Ibu yang dapat mengikuti rekomendasi tersebut karena produksi ASI yang kurang.
Untuk itulah petugas kesehatan dan kelompok pendukung yang tepat diperlukan Ibu untuk bisa membantu Ibu tetap dapat menyusui sesuai rekomendasi.
Selain beberapa tips yang dapat Ibu lakukan, tenaga kesehatan atau budaya masyarakat setempat juga biasanya memiliki rekomendasi bahan herbal tertentu yang dipercaya dapat memperlancar produksi ASI.
Salah satunya adalah daun bangun-bangun (jintan) yang telah digunakan oleh masyarakat Batak selama bertahun-tahun sebagai suplemen yang wajib dikonsumsi untuk memperlancar ASI.
Daun jintan (Coleus amboinicus Lour.) memiliki banyak nama daerah, seperti misalnya daun bangun-bangun (Batak), daun kambing (Madura), daun ajiran (Sunda), godong jinten (Jawa), iwak (Bali), kunu etu (Timor) dan sukan (Melayu).
Daun ini terutama terkenal di daerah Batak sebagai daun yang harus dikonsumsi untuk memperlancar ASI.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan pada Ibu-Ibu menyusui di Indonesia ditemukan bahwa dengan konsumsi daun bangun-bangun memang dapat meningkatkan produksi ASI.
Ibu menyusui yang mengkonsumsi 150 gram daun bangun-bangun yang dimasak dalam sup selama 1 bulan sejak hari kedua setelah melahirkan mengalami peningkatan produksi ASI sebanyak 65%.
Hasil penelitian ini menguatkan kepercayaan masyarakat Batak yang menggunakan daun ini untuk memperlancar produksi ASI.
Belum ada takaran rekomendasi khusus terhadap jumlah daun bangun-bangun yang harus dikonsumsi. Namun Ibu dapat mulai dengan 150 gram/hari sebagai permulaan.