Saturday, August 8, 2015


DIAGNOSIS dan TATALAKSANA BATU GINJAL

Apakah Batu Saluran kemih itu ?

Batu saluran kemih merupakan suatu penyakit yang sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan zaman Mesir kuno, terbukti dengan ditemukannya batu pada kandung kemih seorang mumi. Demikian juga dengan alat-alat operasi kuno untuk mengatasinya.

Penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia. Angka kejadian tidak sama di berbagai belahan bumi, di negara berkembang banyak ditemukan batu kandung kemih sedangkan di negara maju banyak ditemukan batu saluran kemih atas, hal ini berkaitan dengan status gizi dan aktivitas sehari hari. Kejadian batu saluran kemih secara keseluruhan di dunia rata rata terdapat 10 % dari populasi penduduk.

Batu saluran kemih dalam bahasa medis disebut Urolitiasis yaitu suatu penyakit yang ditandai oleh pembentukan batu dalam saluran kemih. Kebanyakan batu terbentuk dalam ginjal, oleh karenanya sering disebut secara awam sebagai batu ginjal. Batu yang terbentuk ini dalam jumlah tertentu akan menumpuk di dalam saluran ginjal, sedangkan sebagian batu akan ikut mengalir bersama air kemih  (urin) ke saluran kencing hingga kandung kemih (vesica urinaria).Batu yang terbentuk di ginjal dengan demikian dapat tertimbun atau terkumpul di ginjal, di saluran kencing atas  (ureter) maupun di kandung kemih, bahkan dapat pula tersangkut di saluran kemih bawah (uretra).

Bagaimana mengenali gejala batu saluran kemih ?

Pada tahap awal batu saluran kemih tidak memberikan keluhan yang khas, bahkan pada beberapa penderita tidak ada keluhan sama sekali (silent stone). Batu jenis silent stone sangat berbahaya karena baru dapat diketahui setelah terjadi kerusakan ginjal yang hebat, contohnya adalah batu staghorn calculi .

Batu jenis ini mengisi seluruh ruangan (pelvis renalis) pada ginjal dan hampir tidak bergerak sehingga tidak terasa nyeri. Keluhan baru akan timbul setelah terjadi sumbatan (obstruksi), infeksi ataupun kombinasi keduanya. Keluhan atau gejala gejala yang dapat dikenali antara lain sebagai berikut:

  1. Nyeri     : Sumbatan maupun infeksi akan memberikan gejala nyeri. Sifat dan  intensitas nyeri bervariasi dari rasa kemeng sampai kolik . Lokasi  dan penjalaran nyeri bias di punggung (daerah ginjal saja) atau pada pinggang dan turun ke lipat paha (kolik ureter) atau pada pinggang menjalar ke perut depan (renal kolik) ataupun nyeri dan tidak lancar pada saat kencing (batu kandung kemih). Apakah kolik itu ? Kolik adalah suatu nyeri yang hebat hilang timbul (intermiten) berasal dari organ dalam yang berongga karena gerakan meremas (spasme) hebat dari otot polos. Pada keadaan kolik ini pendrita sangat kesakitan , terjadi berulang hilang timbul serta disertai gejala lain seperti berkeringat, shock, pusing, berdebar debar, air kemih berkurang atau bahkan tidak bisa keluar yang disebahkan oleh sumbatan
  2. Air kemih berwarna kemerahan  : Air kemih berwarna kemerahan karena tercampur oleh darah dari saluran kemih yang terkena goresan batu yang keras ataupun kerusakan dinding lapisan dalam saluran kemih akibat bendungan air kemih oleh batu saluran kemih
  3. Demam     : Peningkatan suhu tubuh sering diakibatkan oleh infeksi kuman dan kerusakan ginjal, yang mana hal ini merupakan keadaan gawat yang dapat mengancam  keselamatan penderita.

Bagaimana tatalaksana batu ginjal ?

Batu yang sudah menimbulkan masalah yang ditandai dengan munculnya gejala gejala tersebut di atas hendaknya segera diperiksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan untuk mendapatkan penanganan atau terapi yang tepat. Diagnosis ditegakkan selain dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik, harus dilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium dan radiologi, terutama USG.

Penanganan batu saluran kemih ada beberapa macam cara tergantung pada ukuran dan letak batu, akibat yang ditimbulkannya (obstruktif/non-obstruktif), jenis batu, sarana yang ada maupun pertimbangan lainnya seperti faktor usia dan indikasi sosial. Secara garis besar terdapat dua penanganan yaitu secara medika mentosa (obat obatan) dan secara tindakan intervensi, baik dengan non/minimal invasif, atau dengan bedah.
  1. Medika mentosa  : Terapi medika mentosa (obat-obatan) ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena diharapkan dapat keluar spontan . Terapi yang diberikan berupa anti nyeri, untuk memperlancar urin dengan diuretikum dan minum banyak air untuk mendorong batu keluar serta terapi antibiotic bila ditemukan infeksi
  2. Non medika mentosa  : Terdapat beberapa macam tindakan penanganan batu saluran kemih non medika mentosa yaitu;
    • ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) yaitu suatu alat pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy pada tahun 1980. Kelebihan alat ini adalah tidak invasive, namun tidak semua rumah sakit memiliki karena pertimbangan biaya dan efisiensi
    • Endourologi  yaitu tindakan invasive minimal untuk mengeluarkan batu saluran kemih dengan cara memecahkan dan kemudian mengeluarkannya  dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih. Jenis metode yang dipakai seperti PCNL, Litotripsi, Ureteroskopi dan Ektraksi dormia
    • Pembedahan baik secara laparoskopi (untuk jenis batu ureter) maupun bedah terbuka untuk klinik yang belum memadai fasilitas tindakan endourologi, laparoskopi maupun ESWL.

1 comments:

cara merawat payudara said...

Selamat malam, salam kenal nih kak.. mampir ya, blognya bagus banget nih templatenya, isinya juga keren-keren, penuh info penting dan bermutu, keep posting ya kaka ^^


"Berikanlah komentar yang berkualiatas, karna komentar tersebut mencerminkan kualitas diri anda!"

Post a Comment